Aplikasi Love Bali adalah sebuah aplikasi pariwisata terintegrasi hasil kerjasama seluruh pelaku pariwisata dengan pemerintah daerah guna peningkatan sektor wisata Bali. Terdapat fitur pengenalan objek wisata, informasi event dan berita terbaru, yang diharapkan dapat menarik minat wisatawan. Wisatawan internasional juga dapat melakukan kontribusi untuk pelestarian sejarah, budaya dan alam Bali serta peningkatan sarana prasarana pada tiap objek wisata. Tersedia di playstore dan appstore.
Aplikasi Mobile Antrean dapat digunakan untuk mengambil nomor antrean secara online di setiap pelayanan publik (kesehatan) Provinsi Bali yang telah terdaftar dalam sistem, serta telah terintegrasi juga dengan data kepesertaan dan Riwayat Kesehatan BPJS. Aplikasi ini dibangun demi mendukung pembangunan SIKBS yang mencakup Pendaftaran Online, Statistik Kesehatan, Ketersediaan Tempat Tidur, Info Pengobatan Tradisional, Riwayat Kesehatan dan Profil Fasilitas Kesehatan.
Shortcut Singaraja-Mengwitani merupakan pembangunan jalan pintas penghubung wilayah Bali bagian utara dan selatan yang dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan yang semula 2,5 jam menjadi 1,5 jam. Shortcut yang terdiri dari 12 titik ini, diperkirakan mampu mengurangi kelokan dan kemiringan pada jalur ekstrem Singaraja-Mengwitani. Pembangunan telah dilaksanakan mulai tahun 2019, dan diperkirakan selesai tahun 2025.
Aplikasi Virtual Reality Gamelan Bali merupakan aplikasi pengenalan dan pelestarian alat musik gamelan Bali dalam bentuk 3D yang dikembangkan demi mendukung pelestarian budaya Bali. Terdiri dari Gemelan Rindik, Kecek, Klenang, Kendang, Kempur & Gong, Gong Kemodong, Tawa-Tawa. Pengguna akan mendapatkan pengalaman menarik seperti halnya menggunakan alat musik gamelan bali secara langsung meskipun via virtual.
Aplikasi Virtual Reality Pura Pulaki merupakan fasilitas tour virtual objek wisata "Pura Pulaki" berbentuk 3D yang dikembangkan demi mendukung promosi pariwisata digital dan pelestarian budaya. Pengguna akan mendapatkan pengalaman menarik seperti halnya mengunjungi objek wisata secara langsung meskipun via virtual. Diharapkan aplikasi ini mampu mengisi rasa keingintahuan wisatawan yang hendak menjelajah seluruh bagian pura, namun dibatasi oleh larangan memasuki areal suci bagi orang luar.
Kondisi Pelabuhan Benoa yang kurang memadai telah berlangsung cukup lama. Penempatan layanan logistik, perikanan dan wisata yang kurang terorganisir, belum berdampak siginifikan bagi perekonomian Bali. Pembangunan Bali Maritime Tourism Hub akan menjadi solusinya. Tempat ini akan dilengkapi fasilitas dalam mengakomodasi kebutuhan transportasi laut, mempermudah kapal pesiar berlabuh, sekaligus menjadi pusat wisata dan pemasaran UMKM di kawasan Benoa, Bali. Diperkirakan selesai tahun 2023.
Pemerintah Provinsi Bali
Judul
des